Bab I
PENDAHULUAN
- Latar belakang
Skinpuncture (Tusukan Kulit) berarti suatu proses pengambila darah kapiler dengan cara menusukan lancet pada kulit. Tempat atau lokalisasi yang dipilih
untuk pengambilan darah kapiler ini ialah ujung jari tangan atau cuping telinga pada anak-anak dan pada anak bayi biasanya ujung ibu jari
kaki atau tumit. Pengambilan
darah kapiler dilakukan untuk tes-tes yang memerlukan sample yang membutuhkan
volume kecil, misalnya untuk pemeriksaan kadar hemoglobin, kadar hematokrit
mikro dan lain sebagainya.
- Rumusan masalah
1.
Apa
Skinpuncture?
2.
Indikasi
Skinpuncture pada anak-anak dan orang dewasa ?
3.
Peralatan
dan bahan yang diperlukan !
4.
Lokasi
pengambilan darah kapiler ?
5.
Bagaimana
prosedur pengambilan darah kapiler pada anak-anak dan dewasa ?
6.
Komplikasi
dan pencegahannya ?
7.
Faktor
yang harus diperhatikan !
- Tujuan
1.
Untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Phlebotomi.
2.
Memberikan
pengetahuan pengambilan darah kapiler pada anak-anak dan orang dewasa
Bab
II
ISI
A.
Skinpuncture
Tusukan
Kulit yang campuran darah berasal dari anteriol, venula dan kapiler dan
yang mengandung cairan interstitial dan ekstraselular.
B.
Indikasi
1. Pada
Anak-anak
Merupakan metode pilihan
karena venipuncture (tusukan vena) dapat merusak pembuluh balik (vena) dan
jaringan sekitarnya.
2. Pada
Orang Dewasa
·
Bila vena sulit ditemukan
·
Bila vena diperlukan untuk prosedur lain
seperti kemoterapi
·
Bila pasien mempunyai kecenderungan thrombosis
·
Untuk tes-tes pemantauan di rumah, misalnya
glukosa.
3. Indikasi lain Skinpuncture
·
Pasien
dengan luka bakar yang parah,
·
Pasien
yang sangat gemuk (obesitas),
·
Vena
superficial tidak dapat diakses atau sangat rapuh,
·
Usia
lanjut, dan
·
Sampel
darah yang dibutuhkan relatif sedikit.
C.
Persiapan Alat dan Bahan
1) Ruang
Pengambilan darah : Kursi dengan dua lengan, tempat tidur, meja kerja
phlebotomis.
2) Lancet,
harus steril dan sekali pakai. Berujung tajam untuk memperoleh darah melalui
tusukan di kulit.
3) Penampung
·
Tabung penampung ukuran mikro
·
Tabung mikrohematokrit
·
Tabung caraway dan tabung netelson
4) Sarung
tangan, desinfektan : Alkohol 70% atau Na hipoklorit 0,5 %, Kapas steril atau
kapas bulat, plester serta tempat pembuangan (lancet dan jarum)yang ada lambang
biohazardous.
D.
Lokasi Pengambilan Darah Kapiler Pada
Anak-anak dan Dewasa
Pada orang dewasa dan anak-anak pakailah ujung jari (distal phalax)
atau daun telinga untuk mengambil darah kapiler dan bayi diambil di tumit
(heelstick) pada 1/3 bagian tepi telapak kaki atau ibu jari kaki. Tempat yang
dipilih tidak boleh yang memperlihatkan gangguan peredaran darah seperti
cyanosis atau pucat. Kriteria umum pemilihan lokasi skin puncture yaitu hangat,
berwarna merah jambu dan bebas dari guratan luka, memar, atau ruam kulit.
E.
Prosedur Pengambilan Darah Kapiler pada
anak-anak dan dewasa
1) Pada
Ujung jari atau daun telinga
a) Identifikasi
pasien (nama, usia, alamat, tempat tanggal lahir, dan jenis pemeriksaan),
jelaskan prosedur pengambilan darah kapiler.
b) Lakukan
persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan.
c) Bersihkan
tempat itu memakai alkohol 70% dan tunggu sampai kering.
d) Peganglah
bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa
nyeri berkurang.
e) Tusuklah
dengan cepat menggunakan lancet steril. Pada jari tangan tusuklah dengan arah
tegak lurus pada garis-garis sidik kulit jari, jangan sejajar dengan itu. Bila
memakai daun telinga tusuklah pinggirnya , jangan sisinya. Tusukan harus cukup
dalam supaya darah mau keluar sebelum ditusuk dimungkinkan untuk mengurut ujung
jari atau daun telinga. Jangan hendaknya menekan-nekan jari atau telinga itu
untuk mendapat cukup darah. Darah yang diperas ke luar semacam itu telah
bercampur dengan cairan jaringan sehingga jadi encer dan menyebabkan kesalahan.
f) Buanglah
atau apus tetesan darah yang pertama kali keluar dengan kapas kering. Tetesan
darah berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan dengan ditampung pada tabung
penampung mikro atau mikrohematokrit sesuai dengan pemeriksaan yang diminta.
g) Tutup
luka dengan kapas kering atau plester. A.
Komplikasi dan Pencegahaan
1) Rasa nyeri
berlangsung tidak lama sehingga tidak memerlukan penanganan khusus. Rasa nyeri
bisa timbul akibat alkohol yang belum kering. Pencegahan : yakinkan bahwa
alkohol pada lokasi tusukan sudah mengering sebelum dilakukan penusukan.
2) Alergi bisa terjadi terhadap bahan-
bahan yang dipakai dalam flebotomi, misalnya terhadap zat antiseptik / desinfektan,
latex yang ada pada sarung tangan, atau plester. Pencegahannya : tanyakan pada
pasien apa mempunyai riwayat alergi, gunakan plester atau sarung tangan yang
tidak mengandung latex.
3) Thrombosis terjadi karena pengambilan darah yang berulang kali
ditempatyang sama sehingga menimbulkan kerusakan dan peradangan setempat serta
berakibat dengan penutupan (occlusion) pembuluh darah. Pencegahannya : hindari
pengambilan tempat yang sama.
4) Radang tulang sering terjadi pada bayi karena jarak antara kulit dengan
tulang yang sempit dan penggunaan lancet yang berukuran panjang. Pencegahaannya
gunakan lancet sesuai dengan ukurannya.
B.
Faktor yang perlu diperhatikan
1) Botol
penampung harus bersih, kering dan steril.
2) Formulir
permintaan pemeriksaan harus jelas dan pelabelan pada botol atau tabung
penampung.
3) Jangan
memeras ujung jari atau daun telinga.
4) Lancet
yang digunakana harus steril.
5) Desinfeksi
dengan alkohol 70% harus sudah kering.
6) Darah
yang pertama kali keluar harus dihapus menggunakan kapas kering.
Bab
III
Penutup
Kesimpulan
Skinpuncture
(Tusukan Kulit) merupakan cara memperoleh darah kapiler yang volume darahnya
relatif sedikit. Dan bisa dilakukan pada anak-anak maupun orang dewasa, dilakukan
pada ujung jari atau daun telinga. Serta skinpuncture hanya dapat dilakukan
saat pemeriksaan tertentu dan saat pengambilannya harus dengan cermat agar hasil pemeriksaan yang diperoleh tidak salah.
DAFTAR PUSTAKA
Gandasoebrata, R. 1984.”Penuntun Laboratorium
Klinik”. Jakarta : Dian Rakyat.
Kurniawan, Sodikin. “Pengambialn Darah Kapiler” http://www.sodiycxacun.web.id/2011/01/cara-pengambilan-darah-kapiler.html diunduh pukul 19:30 WIB, 3 Oktober 2012
Kuswindratie, Nunuk. “Pengambialn Darah dan Spesimen Lain”.
Pendidikan Dasar Analis
0 comments:
Post a Comment