Friday 4 March 2016

UJI FITOKIMIA KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii)

Posted by Unknown on 21:52:00 with No comments
Tanaman Obat adalah tumbuhan yang melalui proses metabolisme sekundernya dapat menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif (metabolit sekunder) seperti alkaloid, fenolik, tripenoid, minyak astsiri, glikosida dan sebagainya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mengobati suatu penyakit atau mencegah terkena penyakit (antibiotik). Adapun fungsi senyawa-senyawa bioaktif bagi tanaman itu sendiri, yaitu :
     1. Membantu dalam penyerbukan bunga tumbuhan tersebut.
     2. Mencegah agar daun tumbuhan tersebut tidak dimakan oleh herbivora.
   3. Dan sebagai senjata untuk memenangkan dalam berkompetisi dengan tumbuhan lain yang tumbuh pada habitat yang sama.

KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni)

   Kulit kayu manis memiliki sifat dan daya guna yang menguntungkan jika diolah secara tepat. Sebelum masehi, kulit cinnamomum dikenal sebagai sumber pewangi untuk membalsam mumi raja-raja mesir serta peningkat cita rasa masakan dan minuman. Kloppenburg Versteegh menganjurkan bahwa kayu manis dapat dijadikan jamu untuk penyakit disentri dan singkir angin (Rismundar, 2001). 
    Bianchini, Corbetta dan Kiangsui mengatakan bahwa minyak kayu manis sudah dikenal di belahan dunia barat dan timur sebagai penyembuh reumatik, mencret, flu pada usus, jantung, pinggang dan darah tinggi. Cinnamomum burmanii yang bersinonim dengan  Cinnamimum chinese, Cinnamomum dulce, dan Cinnamomum kiamis ini berasal dari Indonesia, dapat dijumpai di Provinsi Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Utara, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah , dan Maluku (Rismundar, 2001)

TAKSONOMI KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni)


Kingdom         : Plantae
Super Devisi    : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Class                : Magnoliopsida
Ordo                 : Laurales
Famili               : Lauraceae
Genus               : Cinnamomum
Spesies             : Cinnamomum burmanii
                         (Rismundar dan Paimin, 2001)





MORFOLOGI TANAMAN KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni)
Tanaman Kayu Manis memiliki tinggi antara 8-27 m dengan panjang daun antara 5-17 cm dan lebar daun 3-10 cm. Bunganya berkelamin dua atau bunga sempurna dengan warna kuning, ukurannya kecil. Buahnya adalah buah buni, berbiji satu dan berdaging. Bentuknya bulat memanjang, buah muda berwarna hijau tua dan buah tua berwarna ungu tua warna daun hijau muda, dan pucuk berwarna merah muda. Kulit kayu manis mempunyai rasa pedas dan manis, berbau wangi, serta bersifat hangat. Beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam kayu manis diantaranya minyak atsiri eugenol, safrole, sinamaldehide, tannin, kalsium oksalat, damar dan zat penyamak (Hariana, 2007).

UJI FITOKIMIA KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni)
Uji fitokimia itu sendiri terdiri dari uji alkaloid, steroid, flavonoid, saponin, fenol hidrukuinon, molisch, benedict, ninhidrin dan biuret (Tohir, 2010).

1. Alkaloid
    Senyawa metabolit yang mengandung nitrogen dengan bilangan oksidasi negatif dan bersifat basa. Berdasarkan struktur kimia golongan alkaloid dapat dibagi menjadi golongan piridan, tropan, kinolin, indol dan lainnya. Manfaat alkaloid dapat digunakan sebagai pengobatan  (Harbourne, 1995).
2. Steroid
    Senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoperna dan secara biosintersis diturunkan dari hidrokarbon C30 asiklik yaitu skualen. Dalam bidang farmasi digunakan sebagai bahan baku pembuatan obat (Tohir, 2010).
3. Flavonoid
    Senyawa fenol terbesar yang banyak ditemukan di alam. Sebagian besar flavonoid terdapat pada tumbuhan terikat pada molekul gula sebagai glikosida dan dalam bentuk campuran jarang dijumpai berupa senyawa tunggal.
     Flavonoid dapat digunakan sebagai obat karena mempunyai bermacam-macam bioaktifitas seperti antiinflamasi, membantu memaksimalkan fungsi vitamin C, mencegah keropos tulang, sebagai antibiotik, antikanker, antifertilitas, antiviral, antidiabetes, antidepresant, dan diuretic (Rusydi, 2010).
4. Saponin
    Senyawa glikosida kompleks yaitu senyawa hasil kondensasi suatu gula dengan senyawa hidroksil organik yang apabila dihidrolisisi akan menghasilkan glikon dan aglikon serta busa. Saponin digunakan sebagai bahan pencuci kain (batik), sebagai shampoo. Untuk memperoleh saponin dari tumbuhan dapat menggunakan metode ekstraksi (Tohir, 2010).
5. Fenol Hidrokuinon
    Fenol meliputi berbagai senyawa yang berasal dari tumbuhan dengan ciri yaitu cicin aromatik yang mengandung satu atau dua gugus hidoksil. Identifikasi hasil positif senyawa ini yaitu adanya perubahan warna larutan menjadi merah, violet, atau merah-ungu (Harboune, 1995).
6. Molish dan Benedict 
    Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya gula pereduksi. Pada uji Benedict, pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali aldehid dalam gugus armoatik, dan alpha hidroksi keton (Lehniger, 1982).
7. Biuret dan NInhidrin 
    Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya protein dalam bahan. Ninhidrin bereaksi dengan asam amino bebas dan protein menghasilkan protein. Reaksi ini termasuk yang paling umum dilakukan untuk analisis kualitatif protein dan produk hasil hidrolisisnya. Reaksi ninhidrin dapat pula dilakukan terhadap urin untuk mengetahui adanya asam amino atau untuk mengetahui adanya pelepasan protein oleh cairan tubuh (Santoso, 2008).
    Biuret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu2+ dari preaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatn peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida (Santoso, 2008).

ALUR KERJA UJI FITOKIMIA 


HASIL PENGUJIAN DARI KAYU MANIS DAN PEMBAHASAN
Hasil skrining fitokimia pada Kayu manis (Cinnamomum burmanni) mengandung senyawa kimia alkaloid, saponin, flavonoid, fenol hidrokuinon, dan tanin. Namun, pada uji alkaloid menggunakan reagen mayer memberikan hasil negatif. Hal ini dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti warna serbuk sampel yang menyulitkan pembacaan endapan yang terbentuk atau dari reagen mayer sendiri pada saat pembuatan komposisinya kurang tepat. Hasil negatif juga ditujukan pada uji steroid, karena kayu manis biasanya digunakan dalam menambahkan cita rasa pada makan maupun minuman bukan dalam campuran obat.



Nama Sampel
Kandungan Metabolit Sekunder
Alkaloid
Steroid
Flavonoid
Saponin
Fenol Hidrokuinon
Tanin
Dragendroff
Mayer
Wagner
Kayu manis (Cinnamomum burmanni)
+
-
+
-
+
+
+
+





SUMBER

Rusydi R. 2010. Analisis Mikroskopis Komponene Bioaktif Tanaman Genjer (Limnocharis flava) Dari Kelurahan Situ Gede Bogor. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor
Santoso, H. 2008. Protein dan Enzim. (http://www.heruswn.teachnology.com) diakses tanggal 27 Juni 2014.

Tohir AM. 2010. Teknik Ekstraksi dan Aplikasi Beberapa Pestisida Nabati Untuk Menurunkan Palatabilitas Ulat Grayak (Spodoptera litura fabr.). Buletin Teknik Pertanian Vol.15 (1): 37-40.




Categories:

0 comments:

Post a Comment